TEKNIK PRESENTASI
A. PENGERTIAN PRESENTASI
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak
hadirin. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi
dan acara politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam berbagai acara baik
dalm dunia pendiikan maupun dunia bisnis.
Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk (biasanya
dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi informasi (biasanya oleh seorang
pakar), atau untuk meyakinkan (biasanya dibawakan oleh seseorang yang ingin
membantah pendapat tertentu).
Agar bisa pandai berpresentasi, orang sering kali
belajar pada para pakar presentasi. Juga, ada banyak pembicara terkenal yang
sering kali diamati oleh orang-orang yang ingin pandai berbicara di hadapan umum.
Para pembicara terkenal di Indonesia antara lain KH Abdullah Gymnastiar, Tung
Desem Waringin, Andrie Wongso, dan masih banyak lagi.
Keahlian berbicara di hadapan hadirin merupakan hal
yang sangat penting bagi siapa pun yang ingin maju. Banyak presiden, manajer,
wiraniaga, pengajar dan pelajar yang menjadi sukses dan terkenal lewat keahlian
berpresentasi.
B. TEKNIK PRESENTASI
1. Prinsip Motivasi
Ada beberapa cara agar seseorang termotivasi untuk mendengarkan sesuatu
hal, diantaranya dengan menggunakan prinsip 5W1H.
· What, apa yang dibicarakan?
· Who, siapa yang diajak berbicara?
· When, kapan seorang pembicara itu
melakukan pembicaraan?
· Where, dimana seorang pembicara
melakukan pembicaraan?
· Why, mengapa ia melakukan
pembicaraan?
· How, bagaimana ia cara melakukan
pembicaraan?
2. Prinsip Perhatian
Pendengar akan memperhatikan pembicara apabila yang dibicarakan itu
bersifat menarik. Dengan kata lain pendengar akan mempunyai minat mendengarkan
apabila pembicara dalam menyampaikan informasinya melakukan sesuatu hal yang
menarik, baik itu bersifat aneh, lucu, sesuai kebutuhan dan bersifat menegur.
3. Prinsip Kegunaan
Prinsip ini menghendaki pembicara untuk menentukan terlebih dahulu kegunaan
dari uraian ceramah yang akan disampaikan. Hal ini bertujuan agar pendengar
tidak mempunyai rasa penasaran, mengapa seorang pembicara menyampaikan
informasi tersebut kepada pendengar.
4. Prinsip Keindraan
Prinsip ini menghendaki seorang pembicara untuk menggunakan alat yang
berhubungan dengan panca indera dalam melakukan pembicaraan atau presentasi.
Alat peraga berfungsi untuk memperkenalkan topik pembicaraan dengan dibantu
oleh peragaan-peragaan visual lainnya. Hal ini membantu pembicara dalam
mengatakan suatu hal atau kata demi kata. Contoh alat peraga yang sering
digunakan pada waktu presentasi yaitu: OHP (Overhead Projector), slide, video,
tape, grafik, gambar, brosur dan lain-lain.
5. Prinsip Ulangan
Prinsip ini mengharuskan pembicara untuk mengulang kembali materi yang
diutarakan, hal ini supaya pendengar lebih mudah mengingat apa yang
disampaikan. Prinsip ulangan ini biasanya menekankan suatu topik/maksud yang
penting dari isi presentasi. Oleh karena itu, agar informasi yang penting dari
suatu presentasi dapat ditangkap dan mudah dimengerti, hendaknya seorang
pembicara mengungkapkannya secara berulang-ulang.
6. Prinsip Pengertian
Ketika mempresentasikan suatu hal, seorang pembicara dalam menyampaikan
informasi perlu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh para pendengar.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam menangkap informasi yang diberikan
kepada para pendengar. Oleh karena itu, ketika ada pembicaraan yang kurang
dimengerti oleh pendengar hendaknya diperjelas atau diberi pengertian.
C. SYARAT PRESENTASI YANG BAIK
a)
Menguasai materi dan bahasa dengan baik
b)
Mempunyai keberanian
c)
Memiliki ketenangan sikap
d)
Sanggup menampilkan gagasan secara lancar dan
teratur
e)
Sanggup mengadakan reaksi yang cepat dan tepat
terhadap situasi apapun yang mungkin timbul saat presentasi
f)
Mampu memberikan penjelasan tentang suatu
pertanyaan
g)
Memperlihatkan sikap yang tidak kaku dan tidak
canggung
D. JENIS PRESENTASI
1. Presentasi Dadakan (Impromptu)
Pembicaraan impromptu merupakan jenis presentasi yang dilakukan secara
mendadak tanpa persiapan apapun. Dalam hal ini pembicara ditunjuk langsung
untuk menyampaikan informasi kepada para pendengar, tanpa melakukan persiapan
segala sesuatunya, baik itu mengenai tema pembicaraan maupun alat bantu yang
digunakan, sehingga perasaan pembicara akan mengejutkan.
Ada beberapa kelebihan dan kelemahan apabila menggunakan jenis presentasi
dadakan atau impromptu.
Kelebihan:
a. informasi yang disampaikan sesuai
dengan perasaan pembicara yang sesungguhnya,
b. kata atau suara yang keluar
merupakan hasil spontanitas,
c. membuat pembicara terus berpikir
selama menyampaikan informasi.
Kelemahan:
a. informasi yang disampaikan
tersendat-sendat, karena membutuhkan waktu untuk berpikir dan mengolah kata,
b. tidak berurutan/sistematis dalam
penyampaiannya, karena secara mendadak untuk menyampaikan informasi,
c. terjadi demam panggung, karena
belum ada persiapan apapun mengenai apa yang harus disampaikan.
2. Presentasi Naskah (Manuscript)
Presentasi naskah merupakan jenis presentasi dimana dalam menyampaikan
informasinya, seorang pembicara melakukannya dengan membaca naskah. Tidak
sedikit orang dalam menyampaikan informasi menggunakan naskah berupa teks.
Setiap kata-kata yang keluar merupakan hasil dari sebuah naskah, pembicara
melupakan tugasnya yang utama yaitu melakukan kontak mata dengan pendengar.
Jadi dapat dikatakan pembicara bukan menyampaikan pidato, tetapi membacakan
naskah pidato.
Kelebihan:
a. penyampaian dilakukan secara
berurut/sistematis,
b. kata yang keluar diungkapkan
secara baik dan benar,
c. tidak terjadi kesalahan dalam
penyampaiannya.
Kelemahan:
a. pendengar akan merasa bosan dalam
mendengarkannya,
b. bagi pendengar tidak termotivasi
untuk mendengarkannya,
c. tidak menarik dalam menyampaikan
informasinya,
d. terlalu sibuk akan membaca naskah
sehingga tidak melakukan kontak mata dengan pendengar seolah-olah acuh tak acuh
terhadap pendengar.
3. Presentasi Hafalan (Memoriter)
Jenis presentasi yang dilakukan menghapal dari teks yang telah disediakan.
Berbeda dengan jenis manuscript, memoriter tidak menggunakan naskah dalam
penyampaiannya, pembicara hanya melakukan persiapannya dengan menghafal dari
teks dimana isinya mengenai informasi yang akan disampaikan. Kelebihan dan
kelemahannya hampir sama dengan manuscript. Jenis ini sangat buruk untuk
dilakukan, karena apabila melupakan kata-kata dari naskah maka presentasi yang
dilakukan akan terjadi kegagalan.
4. Presentasi Ekstempore
Jenis Ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk
dilakukan dibanding jenis lainnya. Pembicara mempersiapkan materi dengan garis
besarnya saja, kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara mendetail.
Kelebihan:
a. pembicara dapat menyampaikan
informasi secara jelas, karena ada persiapan sebelumnya,
b. dapat menyampaikan secara
sistematis/berurutan,
c. kemungkinan besar pembicara dalam
menyampaikannya menarik perhatian pendengar, karena tidak berpedoman kepada
naskah ataupun hafalan, tetapi tidak melenceng dari garis besar materi,
d. lebih leluasa dalam
penyampaiannya,
e. pembicara dapat melakukan kontak
mata dengan pendengar, sehingga akan terlihat apakah pesan yang disampaikan
menarik atau tidak.
Kelemahan:
a. perlu memiliki wawasan yang cukup
mengenai tema yang akan dibicarakan,
b. membutuhkan waktu yang lama dalam
persiapan presentasi,
c. bagi pemula, sulit untuk
dilakukannya karena membutuhkan keahlian dan pengalaman yang cukup.
E. TUJUAN PRESENTASI
1. Menyampaikan informasi
Banyak pada perusahaan-perusahaan melakukan presentasi hanya bertujuan
menyampaikan berupa informasi saja. Informasi/pesan yang disampaikan bisa
bersifat biasa, penting atau bahkan rahasia. Perusahaan mengundang seseorang
yang dianggap pantas untuk menyampaikan informasi sesuai tema yang telah
ditentukan. Dalam hal ini pembicara memiliki keahlian sesuai dengan bidang dan
pengalamannya.
2. Meyakinkan pendengar
Presentasi yang dilakukan berisikan
informasi-informasi, data-data dan bukti-bukti yang disusun secara logis
sehingga informasi yang disampaikan dapat membuat seseorang atau kelompok orang
merasa yakin. Semula yang asalnya memiliki unsur ketidakjelasan dan
ketidakpastian sehingga ketika diadakan presentasi oleh pembicara,
seseorang/kelompok orang tersebut menjadi yakin atas informasi yang diberikan.
3. Menghibur pendengar
Pada era globalisasi ini banyak acara-acara hiburan pada penayangan
televisi. Acara hiburan tersebut dipimpin oleh presenter yang handal, tujuannya
untuk menghibur para penonton. Prensenter dituntut untuk melakukan pembicaraan
yang sifatnya menghibur tetapi relevan dan profesional sehingga para penonton
televisi dapat menikmati acara tersebut. Selain acara televisi, acara hiburan
yang lainnya dapat kita temukan pada pesta perayaan-perayaan. Contoh: pesta
perayaan pernikahan, ulang tahun dan lain-lain. Presenter ditugaskan untuk
berbicara dan menyelipkan kata-kata yang dapat menghibur para tamu yang hadir
pada pesta perayaan tersebut.
4. Memotivasi dan menginspirasi pendengar untuk melakukan suatu tindakan
Demi tercapainya suatu tujuan perusahaan, seorang pimpinan dituntut untuk
mengarahkan dan membimbing para karyawannya agar dapat bekerja secara maksimal
dan tidak lupa untuk memperhatikan kualitasnya. Selain diberi arahan dan
bimbingan, pimpinan perusahaan juga dapat melakukan motivasi agar para
karyawannya dapat bekerja dengan semangat yang tinggi. Kegiatan memotivasi
tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan suatu forum. Forum tersebut terdiri
dari para karyawan dimana bertindak sebagai pendengar, sedangkan yang bertindak
sebagai pembicara yaitu pihak pimpinan perusahaan itu sendiri. Pimpinan
bertugas untuk menyampaikan informasi yang bersangkutan dengan tujuan
perusahaan serta memotivasinya, baik dengan cara mempromosikan karyawan maupun
kenaikan gaji karyawan.
5. Melakukan penjualan
Tujuan presentasi yang keempat yaitu melakukan
penjualan. Hal ini bersangkutan dengan perusahaan yang ingin mempromosikan
suatu produk tertentu. Perusahaan menugaskan kepada salah seorang atau kelompok
karyawan untuk mempromosikan produknya kepada calon pembeli. Karyawan tersebut
dibekali pengetahuan mengenai produk dan dibantu dengan alat bantu peraga untuk
memudahkan penyampaian pesan.
6. Membuat suatu ide atau gagasan
Presentasi yang dilakukan hanya bertujuan untuk memunculkan suatu
ide/gagasan dari para peserta pendengar. Tipe tujuan ini biasanya diterapkan
pada suatu perusahan/organisasi yang mengalami suatu masalah yang sulit untuk
dipecahkan sehingga membutuhkan pendapat/argumen orang lain untuk
memecahkannya. Forum yang dilakukan sering dikenal dengan istilah rapat.
Perusahaan mengundang peserta rapat yang dianggap penting baginya serta dapat
memunculkan suatu ide/gagasan sehingga secara tidak langsung dapat membantu
suatu tujuan perusahaan.
7. Menyentuh emosi pendengar
Tujuan yang keenam yaitu untuk menyentuh emosi pendengar. Dalam hal ini
pembicara bertugas untuk melakukan pembicaraannya yang dapat menyentuh
perasaaan/emosi seseorang. Sebagai contoh pembicara melakukan presentasi kepada
para pendengar mengenai korban bencana yang terjadi akhir-akhir ini. Presentasi
yang dilakukan pembicara membuat pendengar merasa tersentuh untuk membantu para
korban bencana dengan cara menyumbangkan sebagian hartanya.
Pada saat presentasi.
·












Tidak ada komentar:
Posting Komentar